"Keberhasilan seseorang tidak di tentukan darimana ia dilahirkan, namun tergantung bagaimana usaha, kerja keras dan dedikasinya"
soichiro honda yang mendirikan salah satu produsen otomotif terbesar di dunia pada awalnya sama sekali tidak memiliki bakat otomotif. bahkan prestasinya di sekolah tergolong biasa-biasa saja. soichiro kecil lahir di desa kecil bernama Komyo
(Sekarang Tenryu) , Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang dari pasangan Gihei Honda dan Mika Honda. keluarga honda bisa dibilang keluarga pas-pasan. ayahnya membuka bengkel reparasi sepeda dan ibunya penenun. keseharian honda kecil dihabiskan di bengkel milik ayahnya. setelah melihat bakat dari anaknya, ayahnya mencarikan pekerjaan di tokyo. soichiro di terima bekerja di bengkel Art Shokai. di bengkel inilah kehidupan otomotif honda berkembang.
|
Art Shokai |
pada mulanya honda bekerja sebagai cleaning servis dan pengasuh bayi dari pemilik bengkel. diwaktu senggang atau saat bengkel tutup honda selalu memanfaatkan untuk sekedar mengamati dan menganalisa mesin mobil bekerja, bahkan menyisihkan uang gajinya untuk memimajam buku tentang otomotif di perpustakaan.
pucuk dicinta ulampun tiba. waktu untuk unjuk gigi kemapuan opa soichiro datang juga. saat bengkel sedang super sibuk, soichiro diminta membantu mereparasi mobil ford tipe T yang sedang
Hits pada masa itu.
|
Ford tipe T keluaran 1908 yang di reparasi soichiro honda |
kemampuan yang dimiliki soichiro tidak hanya membuat kagum para mekanik art shokai tapi juga si empunya bengkel. hal yang membuat heran adalah kemampuan tersebut di dapat dengan belajar sendiri dengan keadaan seadanya. semenjak saat itu soichiro dipercaya menjadi mekanik di bengkel tersebut.
Atas usaha dan kegigihan yang dia miliki, akhirnya soichiro dipercaya membuka bengkel cabang Art Shokai di Hamamatsu. dengan menjadi kepala bengkel inilah perjalanan soichiro di dunia otomotif dimulai.
singkat cerita bengkel yang dipegang soichiro menjadi bengkel besar dan cukup diperhitungkan di hamamatsu. Pada tahun 1933, Honda Berhasil mewujudkan mimpi untuk membuat mobil
balap pertamanya. Namun, Bukannya mendevelop mesin dari pabrikan
terkenal, Soichiro Honda justru mengambil mesin milik pesawat terbang
kala itu, Curtis A1. . . Yang akhirnya juga diberikan pada mobil balap
miliknya yang kita kenal saat ini dengan Honda Curtis. . . Di luar
prediksi, Ternyata Honda mampu menjuarai sebuah kejuaraan di Jepang.
tepat setahun setelahnya, soichiro ingin membuat mobil balapnya sendiri. maka, ia mencoba membuat part termahal dan tersulit dari mesin yaitu ring piston. Namun karena pendidikan formalnya tidak memadahi hasilnya tidak semulus yang diharapkan. bahkan model ring piston yang dibuatnya sampai di tolak mentah mentah oleh Toyota. Namun ia tidak menyerah. Meski saat itu Ia sudah berusia 28 Tahun, Tapi Ia memutuskan untuk masuk
ke Perguruan Tinggi Hamamatsu hanya demi memuaskan hasratnya untuk
membuat Ring Piston Mobil Buatannya sendiri. Hal ini Soichiro
Lakukan setelah mempelajari bahwa dibutuhkan material logam lain untuk
membuat Ring Piston yang sempurna dan dari Perguruan tinggi
Hamamatsu inilah Honda belajar tentang seluk beluk metalurgi mesin
termasuk pencampuran Silikon dalam pembuatan Ring Piston, Yang nantinya
akan berpengaruh terhadap Superioritas nya Honda di bagian Metalurgi dan
Dunia Mesin.
|
Oval Piston yang akan menjadi Mahakarya Honda Kelak |
Akhirnya pada tahun 1937, Honda berhasil membuat Ring Piston yang
Sempurna untuk pertama kalinya dan pada tahun 1938, Honda berhasil
mendirikan Pabrik Ring Piston pertamanya yang diberi nama
Tokai Seiki,
Sedangkan bengkel Art Shokai yang sebelumnya Ia pimpin diserahkan pada
anak buahnya yang Loyal & Berdedikasi tinggi. Pabrik ini terus
berkembang hingga akhirnya Soichiro Honda mampu menyuplai Ring Piston ke
Pabrikan Mobil Toyota & Nakajima Aircraft yang saat itu memproduksi pesawat untuk jepang pada saat perang dunia.
Namun kesialanpun menimpa soichiro. Pabrik ring piston miliknya luluh lantak karena serangan sekutu kala itu. Tetapi ia tidak diam saja dan mengumpulkan sisa kaleng bensol sisa. Berkat Kegigihannya soichiro berhasil membangun pabriknya kembali, meskipun tidak sebesar sebelumnya. Sialnya, Setelah pabrik kembali Dibangun dan beroperasi, Saat itu Jepang
dilanda gempa bumi Dahsyat hingga meratakan Pabrik Ring Piston milik
Soichiro Honda. Sejak saat itu, Soichiro menjadi sering termenung
dan bahkan tak mempunyai Niat untuk membangun pabrik lagi lantaran
Kondisinya kini tak mempunyai apapun, Hanya istri yang setia
menemaninya. Kondisi ini membuat Honda akhirnya menjual Pabrik
pertamanya ke Toyota pada tahun 1947.
Saat Honda termenung dan hanya mampu menyaksikan puing-puing besi
yang berserakan tepat di bawah kakinya, Honda terdiam sambil memikirkan
bagaimana caranya bisa menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya,
Terlebih saat itu Jepang dalam keadaan sulit akibat Krisis BBM.
Berbalik dari cerita sebelumnya, Soichiro Honda justru kini sedang dalam
keadaan Kemiskinan.
Honda pun hanya bisa wara-wiri dengan sepedanya, Namun sebuah ide
sangat brillian kala itu hadir dari kepala Honda. Ya dibawah
kemiskinan & kegagalannya silam, Ia memikirkan untuk membuat sepeda
dengan ditambah motor sehingga penggunanya tak perlu repot menggoes dan
tak harus seboros saat menggunakan mobil dan ternyata, Dari kegagalan inilah awal cerita tentang Dunia Sepeda Motor Honda yang saat ini dipakai oleh hampir semua orang dimulai
Kisah selanjutnya akan dibahas pada bagian selanjutnya.