Kamis, 07 April 2016

Sejauh Mana "Sejarah" Merasuk Pada Diri Anda


Sejak SMP sampai SMA pasti kita mempelajari sejarah. Sebenarnya apa sih itu sejarah? Dari berbagai sumber Sejarah bisa diartikan peristiwa besar yang terjadi di masa lampau. Bila kita berpatokan demikian kita dapat berpikir apakah relevan peristiwa tersebut kita angkat agar bersifat kekinian?
Bisa sekali. Asal......
Asalkan peristiwa tersebut bisa kita maknai untuk masa depan yang lebih baik. Sebagian besar dari kita sudah salah kaprah mengenai "belajar sejarah". Sebagian besar atau malah hampir semua menganggap belajar sejarah dengan menghafal tahun kejadian, dimana kejadian, siapa yang terlibat, penyebab, dll sehingga kita menjadi jenuh karena kita di sibukkan menghafal. It's ok kalau kita hafal. Tapi jika kita masih menghafalkan lalu kita mendapatkan apa? Kalau kita sudah tau perang jawa itu dari tahun 1825-1830, trus diponegoro di tangkap trus dibuang ke makasar trus kita mau apa?mau ikut-ikut perang lalu ketangkep gitu? Nah...jika kita terus-terusan menghafal kita sama sekali tidak "belajar sejarah". Ya bukan berarti saya menyalahkan dan menghakimi para guru sejarah di indonesia, tapi inilah kenyataannya. Sebetulnya dengan "belajar sejarah" banyak manfaat yang bisa kita dapat. Salah satunya adalah sebagai sarana pendidikan karakter anak muda saat ini. Lho..kok bablas sampai pendidikan karakter? Jelas...karena arah tujuan anak muda saat ini sudah hilang arah. Kok bisa tau? Coba deh tanya kalau lulus mau apa? Pasti sebagian besar menjawab ingin sukses. So...what is the meaning of succes? Sebagian menjawab lulus dengan nilai baik, bahagiain ortu, nikah(?),dll. Jika semua generasi muda terus-terusan macam ini, negara ini mau kemana? Lha wong kalau ndak ada pemuda yang gigih memperjuangkan kemerdekaan, negara ini gak akan tetap berdiri. Nah..dengan "belajar sejarah" setidaknya akan tumbuh rasa nasionalisme di setiap pribadi anak muda saat ini. 
Nah...contoh kurang belajar sejarah ya kaya gini


Bukan malah bisa berperilaku seenaknya sendiri karena punya teman pejabat tertentu. Pola-pola penyakit kolonial seperti ini yang harus dirubah sejak sekarang. Udah tau indonesia di jajah berbagai bangsa barat itu sengsara eh lha kok sekarang seperti ini. "belajar sejarah" dapat kita gunakan sebagai cermin apakah setiap tindakan kita sudah tepat. Lha wong motor sama mobil aja pakai spion, ya kita gunakan sejarah sebagai sarana belajar dari masa lalu. Ibarat kata nih kalau kita belajar sejarah cuma menghafal itu seperti kita cuma liat spion tapi gak melihat kedepan. Jadi..ayo dong kawan-kawan semua. Mulailah menyadari atri penting sejarah bagi kita. Bukan malah menghafal sejarah.

Ini sih sekedar opini mbah aja sih...semoga opini mbah dapat berguna bagi kita semua.
Salam Historia...

Share:

0 komentar:

Posting Komentar